KEMBANG API


Selasa, 14 April 2015

tumbang



TINJAUAN TEORI


A.    TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA
Pendekatan perkembangan keluarga berdasarkan pada observasi bahwa keluarga adalah kelompok seumur hidup dengan riwayat yang harus dikaji jika dinamika kelompok akan diinterpretasikan secara menyeluruh dan akurat. Walaupun setiap keluarga melalui setiap tahap perkembangan dalam cara yang unik, semua dianggap sebagai contoh suatu pola normative menyeluruh (Friedman,Marlyn M. 2010)
Perkembangan keluarga memberikan perspektif perubahan sementara untuk mempelajari keluarga. Waktu diukur dalam minggu dan tahun. Teori ini menjelaskan kehidupan keluarga dalam waktu yang dibagi menjadi suatu rangkaian tahapan. Tahap keluarga adalah suatu interval waktu dengan struktur dan interaksi hubungan peran dalam keluarga yang berbeda secara kualitatif dan kuantitatif dari periode lain. Transisi keluarga adalah perpindahan dari satu tahap ke tahap lain dan dapat ditinjau sepanjang waktu karena terdiri dari bagian-bagian yang diambil atau tidak diambil. (Friedman,Marlyn M. 2010)
B.     TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA
Karena individu memiliki tugas perkembangan yang harus mereka capai agar tercapainya kepuasaan selama tahap perkembangan dan agar mampu berkembang secara sukses pada tahap berikutnya, setiap tahap perkembangan keluarga memiliki tugas perkembangan atau harapan peran tertentu. Tugas perkembangan keluarga cenderung menumbuhkan rasa tanggung jawab yang harus dicapai oleh keluarga pada setiap tahap perkembangan keluarga sehingga keluarga dapat memenuhi (Friedman,Marlyn M. 2010)

a.         Kebutuhan biologis keluarga
b.         Penekanan budaya keluarga
c.         Aspirasi dan nilai keluarga itu sendiri
Selain itu tugas perkembangan keluarga yang meliputi harapan tugas atau peran spesifik pada setiap tahap yang inheren untuk mencapai lima fungsi dasar dalam keluarga terdiri dari :
a.       Fungsi afektif (fungsi pertahanan kepribadian)
b.      Fungsi sosialisasi dan status social
c.       Fungsi perawatan kesehatan ketentuan dan alokasi kebutuhan fisik dan perawatan kesehatan
d.      Fungsi reproduksi
e.       Fungsi ekonomi
Tantangan sesungguhnya untuk keluarga adalah untuk memenuhi setiap kebutuhan anggota keluarga dan fungsi keluarga secara umum. Kombinasi antara kebutuhan perkembangan individu dan tugas keluarga tidak selalu memungkinkan. Misalnya tugas perkembangan otonomi remaja meliputi perubahan dalam otoritas orangtua yang mungkin bertentangan dengan fungsi control social keluarga. (Friedman,Marlyn M. 2010)

C.     DELAPAN TAHAP SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA
Tahap I                        : Keluarga pasangan baru
Tahap II                       : Childbearing family
Tahap III                     : Keluarga dengan anak prasekolah
Tahap IV                     : Keluarga dengan anak sekolah
Tahap V                       : Keluarga dengan anak remaja
Tahap VI                     : Keluarga melepas anak dewasa muda
Tahap VII                    : Orang tua paruh baya
Tahap VIII                  : Keluarga lansia dan pensiunan

D.    TAHAP VII : ORANG TUA PARUH BAYA
1.      Definisi
Tapah ketujuh dari siklus kehidupan keluarga, merupakan tahap masa pertengahan bagi orangtua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir dengan pension atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tia berusia sekitar 45 sampai 55 tahun dan berakhir dengan pensiunya pasangan biasanya 16 sampai 18 tahun kemudian. Biasnya pasangan baru di tahun-tahun pertengahan mereka keluarga inti,walaupun tetap berinteraksi dengan orangtua  lansia mereka dan dengan anggota keluarga lain dari keluarga asalnya dan dengan keluarga baru yang dapat dari pernikahan anak cucu (keturunan mereka). Tahun pertengahan meliputi perubahan dalam penyesuaian pernikahan (sering kali semakin aik) dalam distribusi pengaruh antara suami dan istri (lebih berbagi) dan dalam peran (termasuk perbedaan peran pernikahan. Bagi sebagian keluarga dalam sebagian keluarga peningkatan kepuasan dan status ekonomi dalam survey yang dilakukan secara luas consensional dan didominasi oleh kulit putih, kelas menengah, keluarga utuh,bahwa kepuasan pernikahan dan keluarga serta kualias kehidupan meningkat pada fase ini. (Friedman,Marlyn M. 2010)

2.      Tugas perkembangan keluarga
Pada saat anak terakhir meninggalkan rumah banyak wanita memprogramkan kembali energy mereka dan bersiap-siap dalam hidup kesepian. Bagi beberapa wanita krisis paruh baya dialami selama periode awal siklus kehidupan ini. Wanita sebagai pendorong bagi anak mereka yang sedang berkembang untuk menjadi anak mandiri. Dengan tujuan mempertahankan sensasi kesejahteraan dan kesehatan ini, lebih banyak wanita yang hidup dalam gaya hidup yang sehat dengan mengontrol kesehatanya dan memiliki waktu istirahat yang adekuat. Dalam hal pekerjaan pria dapat merasakan frustasi dan kekecewaan yang sama seperti yang pernah mereka alami dalam tahap dahulu. Disisi lain mereka menemukan pekerjaan mereka monoton setelah 20-30 tahun dengan jenis pekerjaan yang sama. Tugas perkembangan yang penting untuk tahap ini untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Periode ini adalah periode yang paling umum bagi pasangan untuk melaksanakan gaya hidup yang lebih sehat. Selain fakta bahwa mereka mungkintelah melibatkan diri sendiri selama 45-65 tahun. Walaupun tidak untuk memulai dari seseorang karena pernyataan “lebih baik sekarang dari pada tidak sama sekali” selalu benar sudah terlalu lambat untuk mengembalikan fisiologis lebih banyak signifikan. Motivasi utama individu paruh baya (usia pertengahan) untuk meningkatkan gaya hidup mereka tampaknya sebagai refleksi dari perasaan yang rentan terkena penyakit jadi ketika seorang teman/keluarga mengalami jantung,stroke dan kanker. (Friedman,Marlyn M. 2010)
Tugas perkembangan kedua untuk pasangan paruh baya adalah menemukan hubungan yang memuaskan dan bermakna dengan anak pada saat anak dewasa dengan orangtua mereka yang telah lansia. Menerima dan menyambut kedatangan cucu kedalam keluarga membantu dalam meningkatkan hubungan antar generasi hadirnya cucu memungkinkan pasangan paruh baya untuk tetap merasa sebagai sebuah keluarga yang dan membawa kebahagiaan tersendiri. (Friedman,Marlyn M. 2010)
Tugas perkembangan ketiga yang akan didiskusikan adalah memperkuat hubungan pernikahan. Saat ini pasangan benar-benar sendiri setelah beberapa tahun di kelilingi oleh anggota keluarga lain dari beberapa hubungan walaupun tampak seperti kelegaan yang disambut baik. Masa ini merupakan pengalaman yang sulit bangi banyak pasangan untuk berhubungan satu sama lain sebagai orangtua. (Friedman,Marlyn M. 2010)

3.      Masalah kesehatan yang dapat terjadi
1.      Artitis akibat dari tidak beraktivitas/kurang beraktivitas
2.      Penambahan berat badan yang sedang-berat
3.      Tekanan darah tinggi akibat kurang olahraga
4.      Stress berkepanjangan/ kebiasaan diet yang buruk
5.      Berkurangnya aktivitas vital paru akibat merokok.

4.      Peran Bidan
1.      Kebutuhan promosi kesehatan : istirahat yang cuku, melakukan aktivitas diwaktu luang dan tidur, pemenuhan nutrisi yang baik seperti konsumsi makanan tinggi protein dan serat. Program olahraga yang teratur . kemudian penghentian/pengurangan penggunaan rokok dan konsumsi alkohol.
2.      Perhatikan hubungan pernikahan
3.      Komunikasi dan hubungan dengan anak, keluarga dari pasanganya cucu dan orantua yang telah menua
4.      Memberikan perhatian berupa membantu dalam mengasuh orangtua lansia/tidak berdaya.
5.      Menyesuaiakan dengan perubahan fisiologi seperti perubahan hormonal menopause pada wanita.

5.      Contoh Kasus
Tn. A berusia 55 tahun dengan istri berusia 45 tahun. Mereka sudah dikaruniai 4 orang anak dan seluruh anaknya telah menikah dan meninggalkan rumah. Istri Tn.A sudah meningeal 5 tahun yang lalu. Tn. A sudah tidak bekerja karena sudah pension. Tn.A mempunyai riwayat merokok ketika masih muda. Saat ini Tn .A merasas sedih dan merindukan anak dan cucunya. Tn. A mengeluhakn sesak ketika bernapas. Kemudian Tn.A memutuskan untuk mengunjungi ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan keadaanya.

6.      Penanganan atau peran bidan
1.      Bidan melakukan pemeriksaan kemudian menganjurkan untuk istirahat yang cukup
2.      Melakukan aktivitas diwaktu luang
3.      Mengkonsumsi makanan yang bernutrisi seperti makanan kaya serat dan tinggi protein rendah lemamk.
4.      Berolah raga secara runtin, misalnya hanya sekedar lari kecil di pagi hari
5.      Menganjurkan Tn.A untuk mengurangi dan menghentikan penggunaan rokok dan alkoholnya
6.      Menganjurkan Tn.A berkomunikasi dengan anak dan keluarga misalnya cucunya.



















DAFTAR PUSTAKA


Friedman, Marlyn.M. 2010. Buku ajar keperawatan keluarga riset, teori dan praktik. Jakarta: EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar