KEMBANG API


Selasa, 09 Juni 2015

cerita uas hari ini

hay semua 
selamat sore
hari ini hari yang ke dua uas dengan mata kuliah bahasa inggris dan komputer..
mk pertama bahasa inggis dengan 4 soal sedikit siih tapi soalnya punya anak dan cucu hmmm tapii alhmdulillah bisa di kerjakan dengan mudah,dilanjutkan dengan mata kuliah komputer mengedit header dengan menggunakan photoshop tanpa bertanya dengan siapapun karena jika bertanya nilainya d kurangi,,dan aku hari ini sudah menjalankan dengan baik dan bermanfaat

Rabu, 13 Mei 2015

cerita menjelang UAS dan persiapan akreditasi

haayyyy,selamat malam semua
jumpa lagi dengan saya
saya mau bercerita tentang persiapan uas dan  persiapan akreditasi di kampus,,,
menjelang akreditasi kampus  dosen semuanya sibuk untuk persiapan akreditasi kampus kami dengan mengorbankan MK yang banyak tertinggal apalagi praktek yang akan di ujikan  pada UAS 2 minggu lagi. aktu cepat banget bergulir. .

Diawal semester selalu dimulai dengan semangat yang menggebu. Dengan tekad semester ini harus lebih baek dari kemarin. Huahh selalu seperti itu. Jadi ingat waktu awal semester 2, aku sampe buat jadwal harian, detail dari jam 5 pagi sampe tidur malam. Ato awal semester 4, ngeprint kalimat2 pembangkit semangat trus di tempel di tembok depan meja blajar.
Hehehe..

masalahnya semangat itu hanya bertahan sekitar 2 minggu,selebihnya yah pada sibuk sendiri
Pas ngerjain soal uts dan misalnya gak bisa, dalam hati berketetapan UAS harus lebi baik. Harus nyicil. Harus rajin. Harus manfaatkn minggu tenang dengan baik. Begitulah janji pasca UTS.
Hehe.
Nyatanya gak jauh beda dengan cerita sebelumnya. Waktu 7 minggu bener2 gak kerasa. Eh udah UAS lagi. Kali ini ada minggu tenang. Dulu waktu smster 5 kebawah, sebelum libur udah direncanakan, senin blajar apa, selasa apa dst.
Tapi kembali dengan bergulirnya waktu, prinsipku jadi Let It Flow. Akirnya ya flow beneran. Minggu tenang umumnya dipake murni buat menenangkan diri. Persiapan tidur. Soalnya UAS lebih kejam lagi tidurnya. Huhuhuhu.

Yah seperti itulah garis besar lika liku uts-uas yang saya alami.
:-( tanggung jawab dengan semuanya. Kalo emang saya sudah ngambil jalan untuk blajar hanya jika ujian udah dekat, ya udah jalani dan berusaha untuk maksimal menurut kita. Bukan kemudian ngambil jalan pintas.hehehe.

Jadi tetap semangat...
Minggu tenang ini manfaatkan dengan baik. Terserah mau dimanfaatkan dengan cara apa (kalo aku kupake buat buka dan baca handout, fokus sama parktek,hehe).. Tapi pas UAS mau gak mau harus bertempur sebagai pemenang bukan sebagai pengecut.

Senin, 11 Mei 2015

neonatus dan bayi dengan masalah dan penatalaksanaanya




BAB I

PENDAHULUAN



1.1            Latar Belakang



Ruang lingkup Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita meliputi lima (5) aspek yaitu Asuhan pada Bayi Baru Lahir Normal, Bayi Baru Lahir Bermasalah, Bayi Baru Lahir dengan Kelainan Bawaan, Bayi Baru Lahir dengan Trauma, dan Neonatus Beresiko Tinggi.



Dalam ruang lingkup Asuhan Neonatus terdapat suatu kelainan kongenital. Kelainan kongenital adalah kelainan dalam pertumbuhan janin yang terjadi sejak konsepsi dan selama dalam kandungan. Diperkirakan 10-20% dari kematian janin dalam kandungan dan kematian neonatal disebabkan oleh kelainan kongenital. Khusunya pada bayi berat badan rendah diperkirakan kira-kiraa 20% diantaranya meninggal karena kelainan kongenital dalam minggu pertama kehidupannya.



Dari uraian diatas diharapkan seorang bidan dapat melakukan penanganan secara terpadu. Dari masalah yang ada diatas setidaknya dapat memberikan pertolongan pertama dengan dapat untuk menekan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi, tetapi jika kondisi lebih parah kita harus melakukan rujukan.























1.2            Rumusan Masalah

1.                   Apa pengertian dari bayi baru lahir ?

2.                   Apa pengertian dari balita ?

3.                   Apa yang dimaksud dengan bercak mongol dan penatalaksanaanya ?

4.                   Apa yang dimaksud dengan hemangioma dan penatalaksanaanya ?

5.                   Apa yang dimaksud dengan ikterik dan penatalaksanaanya ?

6.                   Apa yang dimaksud dengan muntah dan mogoh serta penatalaksanaanya ?

7.                   Apa yang dimaksud dengan oral trush dan penatalaksanaanya ?

8.                   Apa yang dimaksud dengan diaper rash dan penatalaksanaanya ?

9.                   Apa yang dimaksud dengan sebhorhea dan penatalaksanaanya ?



1.3            Tujuan dan Manfaat



1.                   Untuk mengetahui pengertian dari bayi baru lahir.

2.                   Untuk mengetahui pengertian dari balita.

3.                   Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksanaan dari bercak mongol.

4.                   Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari hemangioma.

5.                   Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari ikterik.

6.                   Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari muntah dan mogoh.

7.                   Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari oral trush.

8.                   Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari diaper rash.

9.                   Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari sebhorhea.















BAB II

TINJAUAN TEORI



2.1 Pengertian Bayi Baru Lahir

       Menurut Saifuddin, (2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran.

Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu.

Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.

Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat.

Ciri – Ciri Bayi Baru Lahir

1. Berat badan 2500 - 4000 gram

2. Panjang badan 48 - 52 cm

3. Lingkar dada 30 - 38 cm

4. Lingkar kepala 33 - 35 cm

5. Frekuensi jantung 120 - 160 kali/menit

6. Pernafasan ± - 60 40 kali/menit

7. Kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup

8. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna

9. Kuku agak panjang dan lemas

10. Genitalia. Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora. Laki – laki testis sudah turun, skrotum sudah ada

11. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik

12. Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik

13. Reflek graps atau menggenggan sudah baik

14. Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan.

2.2 BALITA              

Balita adalah anak dengan usia dibawah 5 tahun dengan karakteristik pertumbuhan yakni pertumbuhan cepat pada usia 0-1 tahun dimana umur 5 bulan BB naik 2x BB lahir dan 3x BB lahir pada umur 1 tahun dan menjadi 4x pada umur 2 tahun. Pertumbuhan mulai lambat pada masa pra sekolah kenaikan BB kurang lebih 2 kg/ tahun, kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir. (Soetjiningsih, 2001).

Balita merupakan istilah yang berasal dari kependekan kata bawah lima tahun. Istilah ini cukup populer dalam program kesehatan. Balita merupakan kelompok usia tersendiri yang menjadi sasaran program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) di lingkup Dinas Kesehatan. Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh dan otak yang sangat pesat dalam pencapaian keoptimalan fungsinya.

Periode tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan kemampuan berbahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya (supartini, 2004).

 Bawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai balita, merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentang usia balita dimulai dari satu sampai dengan lima tahun, atau bisa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 12-60 bulan.

2.3 BERCAK MONGOL

2.3.1Definisi

Bercak Mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya terlihat di bagian atau daerah sacral, walaupun kadang terlihat di bagian tubuh yang lain. Bercak mongol biasanya terjadi pada anak-anak yang dilahirkan oleh orang tua Asia dan Afrika, kadang-kadang terjadi pada anak-anak dengan orangtua mediterania.  ( Mayes Midwifery Textbook).Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo sacral pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit (kulit berwarna), warnanya seperti memar. Bercak mongol adalah lesi-lesi muskular berwarna abu-abu atau biru dengan batas tepi bervariasi, paling sering pada daerah prasakral, tapi dapat juga ditemukan di daerah posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu. (Nelso, 1993)

Bercak mongol merupakan sekumpulan padat melanosit, sel kulit yang mengandung melanin, pigmen normal kulit. Saat melanosit muncul ke permukaan kulit, akan terlihat coklat tua. Semakin jauh dari permukaan kulit, melanosit akan terlihat semakin biru. Selain itu, bercak mongol tidak berhubungan dengan memar atau kondisi medis lainnya. Bercak mongol tidak menjurus pada kanker ataupun masalah lain.

2.3.2 Etiologi

Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis. Lebih dari 80% bayi yang berkulit hitam. Orang Timur dan India Timur memiliki lesi ini, sementara kejadian pada bayi yang kulit putih kurang dari 10%. Lesi-lesi yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat yang tidak biasa cenderung tidak menghilang.

Hampir 90% bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia (Timur) lahir dengan bercak ini,namun pada bayi Kaukasia hanya 5 %. Lesi ini biasanya berisi sel melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam atau di sekitar folikel rambut. Kadang-kadang tersebar simetris, dapat juga unilateral. Bercak ini hanya merupakan lesi jinak dan tidak berhubungan dengan kelainan-kelainan sistemik. (iskandar, 1985)

2.3.3 Gejala Klinis

Tanda lahir ini biasanya berwarna coklat tua, abu-abu batu, atau biru kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar. Biasanya timbul pada bagian punggung bawah dan bokong, tetapi sering juga ditemukan pada kaki, punggung, pinggang, dan pundak. Bercak mongol juga bervariasi dalam ukuran, dari sebesar peniti sampai berdiameter enam inchi. Seorang anak bisa memiliki satu atau beberapa bercak mongol.

Adanya bercak kebiru-biruan atau biru-kehitaman pada bagian punggung, bokong. Bagian bawah spina, pada bahu atau bagian lainnya. Biasanya bercak mongol ini terlihat sebagai :

a.Luka seperti pewarnaan.

b.Daerah pigmentasi memiliki tekstur kulit yang normal.

c.Area datar dengan bentuk yang tidak teratur.

d.Biasanya akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun.

e.Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan.









2.3.4 Penatalaksanaan

Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun pertama, atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan perlindungan khusus. Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat biasa, cenderung tidak akan hilang, tapi dapat menetap sampai dewasa.

Sumber lain menyatakan bahwa bercak mongol ini mulai pudar pada usia dua tahun pertama dan menghilang antara usia 7-13 tahun. Kadang-kadang juga menghilang setelah dewasa. Sebagian kecil, sekitar 5% anak yang lahir dengan bercak mongol masih memiliki bercak mongol hingga mereka dewasa. Bercak mongol ini biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan ataupun pencegahan khusus.

Nervus Ota (Daerah zigomaticus) dan Nervus Ito (daerah sclera atau fundus mata atau daerah delto trapezius) biasanya menetap, tidak perlu diberikan pengobatan. Namun, bila penderita telah dewasa, pengobatan dapat dilakukan dengan alasan estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan dengan menggunakan sinar laser.

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal ini adalah dengan memberikan konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan bintik mongol, menjelaskan bahwa bintik mongol ini akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun dan tidak berbahaya serta tidak memerlukan penanganan khusus sehingga orang tua bayi tidak merasa cemas.

2.4 Hemangioma

Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1 satu tahun (5-10%). Biasanya Hemangioma sudah nampak sejak bayi dilahirkan (30%) atau muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran (70%). Hemangioma muncul di setiap tempat pada permukaan tubuh, seperti : kepala, leher, muka, kaki atau dada. Umumnya hemangioma tidak membahayakan karena sebagian besar kasus hemangioma dapat hilang setelah kelahiran.

Hemangioma infantil adalah neoplasma vaskuler jinak yang memiliki perjalanan klinis karakteristik ditandai dengan proliferasi awal dan diikuti dengan involusi spontan. Selama fase proliferatif pada periode neonatal atau awal masa bayi, proliferasi sel endotel cepat membagi bertanggung jawab untuk pembesaran hemangioma kekanak-kanakan. Akhirnya, fase involusional terjadi, dimana hemangioma infantil kebanyakan klinis diselesaikan pada usia 9 tahun.

Hemangioma adalah tumor yang paling umum dari masa bayi, dan hemangioma paling infantil secara medis tidak signifikan. Kadang-kadang hemangioma anak-anak mungkin menimpa pada struktur vital, memborok, berdarah, menyebabkan output tinggi gagal jantung atau kelainan struktural yang signifikan atau cacat. Jarang, hemangioma infantil kulit dapat dikaitkan dengan satu atau lebih kelainan kongenital yang mendasari.

2.4.1 Etiologi

Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas. Angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferon, tumor necrosis factor–beta, dan transforming growth factor–beta berperan dalam etiologi terjadinya hemangioma.

2.4.2 Klasifikasi dan Gejala Klinis

1. Hemangioma kapiler

Hemangioma kapilar terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari sesudah lahir. Tampak sebagai bercak merah yang makin lama makin besar. Warnanya menjadi merah menyala, tegang, dan berbentuk lobular, berbatas tegas, dan keras pada perabaan. Ukuran dan dalamnya sangat bervariasi, ada yang superfisial berwarna merah terang, dan ada yang subkutan berwarna kebiruan. Involusi spontan ditandai oleh memucatnya warna di daerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih mendatar.

 Granuloma piogenik  lesi ini terjadi akibat proliferasi kapilar yang sering terjadi sesudah trauma, jadi bukan oleh karena proses peradangan, walaupun sering disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya solitar, dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak dan sering mengalami trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai. Lesi mudah berdarah.

2. Hemangioma kavernosum

Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau nodus yang berwarna merah ampai ungu. Bila ditekan mengempis dan akan cepat menggembung lagi apabila dilepas. Lesi terdiri tas elemen vaskular yang matang. Bentuk kavernosum jarang mengadakan involusi spontan.

3. Hemangioma campuran

Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapilar dan jenis kavernosum. Gambaran klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua jenis tersebut. Sebagian besar ditemukan pada ekstrimitas inferior, biasanya unilateral, solitar, dapat terjadi sejak lahir atau masa anak-anak. Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan yang kemudian pada perkembangannya dapat memberi gambaran keratotik dan verukosa.













2.4.3 Penegakkan Diagnosa

Hampir pada seluruh kasus, diagnosis dapat ditegakkan secara ekslusif berdasarkan pemeriksaan fisis dan riwayat penyakit. Namun demikian, beberapa jenis hemangioma dapat disalahartikan sebagai malformasi vaskular atau jenis tumor lain, sehingga diperlukan pemeriksaan penunjang sebagai berikut :

1. USG

Ultrasonografi berguna untuk membedakan hemangioma dari struktur dermis yang dalam ataupun subkutan, seperti kista atau kelenjar limfe. USG secara umum mempunyai keterbatasan untuk mengevaluasi ukuran dan penyebaran hemangioma. Dikatakan juga bahwa USG doppler (2 kHz) dapat digunakan untuk densitas pembuluh darah yang tinggi (lebih dari 5 pembuluh darah/ m2) dan perubahan puncak arteri. Pemeriksaan menggunakan alat ini merupakan pemeriksaan yang sensitif dan spesifik untuk mengenali suatu hemangioma infantil dan membedakannya dari massa jaringan lunak lain.

2. MRI

MRI merupakan modalitas imaging pilihan karena mampu mengetahui lokasi dan penyebaran baik hemangioma kutan dan ekstrakutan. MRI juga dapat membantu membedakan hemangioma yang sedang berproliferasi dari lesi vaskuler aliran tinggi yang lain (misalnya malformasi arteriovenus). Hemangioma dalam fase involusi memberikan gambaran seperti pada lesi vaskuler aliran rendah (misalnya malformasi vena.

3. CT scan

Pada sentra yang tidak mempunyai fasilitas MRI, dapat merggunakan CT scan walaupun cara ini kurang mampu menggambarkan karakteristik atau aliran darah. Penggunaan kontras dapat membantu membedakan hemangioma dari penyakit keganasan atau massa lain yang menyerupai hemangioma.



4. Foto polos

Pemeriksaan foto polos seperti foto sinar X, masih bisa dipakai untuk melihat apakah hemangioma mengganggu jalan nafas.

2.4.4 Pengobatan

1.Edukasi dan Observasi

Perjalanan alamiah penyakit ini munculnya cepat setelah bayi lahir dan menetap hingga usia balita, antara usia 5-7 tahun. Hemangioma infantil dengan ukuran yang kecil sebaiknya dilakukan observasi saja khususnya pada fase proliferasi dan fase involusi. Setelah sembuh, kulit akan tampak normal atau hanya mengalami kecacatan yang minimal. Orang tua pasien perlu diberikan penjelasan mengenai penyakit dan perjalanan klinisnya sehingga tidak terjadi kecemasan. Memotivasi orangtua pasien untuk memeriksakan secara berkala untuk follow-up perkembangan hemangioma infantil perlu dilakukan.

Pemeriksaan yanglebih sering perlu dilakukan apabila lesi besar, mengalami ulserasi,multipel, atau terletak pada struktur anatomi yang vital. Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan sesudah itu terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun.

2. Terapi Kortikosteroid

Hemangioma infantil yang sensitif akan memperlihatkan respon terapi pada beberapa hari pemberian kortikosteroid. Jika tidak ada responyang berupa memudarnya warna, menjadi lembut, atau berkurangnya pertumbuhan maka terapi harus dihentikan. Jika respon terapi tampak,maka dosis dan durasi pemberian kortikosteroid dipertahankan sesuaidengan lokasi dan maturitas hemangioma infantil.





Terapi kortikosteroid dapat diberikan dalam bentuk :

a. Kortikosteroid topical, beberapa penelitian melaporkan bahwagolongan superpotensial efektif untuk pengobatan hemangiomasuperfisialis dengan ukuran relatif kecil.

b. Kortikosteroid injeksi pada lesi. Triamcinolone 10-20 mg/mL dengan dosis maksimal 5 mg/kgBB dapat diberikan padahemangioma yang meluas dengan cepat dan menimbulkankomplikasi berupa ulserasi.

c. Kortikosteroid sistemik, merupakan terapi lini pertama untuk hemangioma infantil yang besar, destruktif, atau mengancam jiwa.Prednison dapat diberikan dengan dosis 2 mg/kgBB/hari pada pagihari selama 4 – 6 minggu. Selanjutnya dilakukan tapering dosisselama beberapa bulan.

3.Terapi Bedah

Tindakan bedah yang dapat dilakukan adalah operasi eksisi, terutama pada hemangioma infantil yang tidak mengalami involusi komplet, hemangioma infantil yang memberi pengaruh kosmetik pada wajah,hemangioma infantil yang berlokasi pada region periorbita, hidung, mulut,saluran nafas bagian atas, kanal telinga, dan hemangioma infantil yang mengancam jiwa anak.

Indikasi :

a. Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya dalam beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar.

 b. Hemangioma raksasa dengan trombositopenia.

 c. Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah 6-7 tahun.



4. Terapi Radiasi

Terapi ini masih kontroversial, meskipun sampai saat ini masih sering dilakukan. Komplikasi yang terjadi dapat berupa kerusakan epipisis, mamae, gonade, kulit, lensa mata, dan glandula tiroid. Komplikasi berupa karsinoma dan sarkoma pernah dilaporkan.
Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini sudah banyak ditinggalkan karena :

a. Penyinaran berakibat kurang baik pada anak-anak yang pertumbuhan tulangnya masih sangat aktif

 b. Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka waktu lama.

2.5 Diaper Rash

2.5.1 Defini

Diaper rash (Ruam popok )adalah iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat .Ruam popok dapat berupa ruam yang terjadi di dalam area popok. Pada kasus ringan kulit menjadi merah. Pada kasus-kasus yang lebih berat mungkin terdapat rasa sakit. Biasanya ruam terlihat pada sekitar perut, kemaluan, dan di dalam lipatan kulit paha dan pantat. Kasus ringan menghilang dalam 3 sampai 4 hari tanpa pengobatan. Bila ruam menetap atau muncul lagi setelah pengobatan, berkonsultasilah dengan dokter.



2.5.2 Etiologi Diaper Rash

·         Terlalu lembab

·         Luka atau gesekan

·         Kulit terlalu lama terkena urine, feses, atau keduanya

·         Infeksi jamur

·         Infeksi bakteri

·         Reaksi alergi terhadap bahan popok

Bila kulit basah terlalu lama, lapisan kulit yang melindungi kulit mulai rusak. Bila kulit basah digosok, juga lebih mudah rusak. Lembab akibat popok yang sudah penuh dapat berbahaya bagi kulit bayi dan membuat lebih mudah menjadi luka. Bila hal ini terjadi, maka dapat timbul ruam popok.

Selanjutnya gesekan antara lipatan kulit yang lembab membuat ruam menjadi lebih berat. Hal inilah yang menyebabkan ruam popok sering terbentuk di lipatan kulit leher dan paha atas. Lebih ari separoh bayi berusia antara 4 bulan sampai 15 bulan terjadi ruam popok sedikitnya satu kali dalam waktu 2 bulan.



Ruam popok lebih sering terjadi pada keadaan-keadaan berikut:

o   Begitu bayi bertambah usia, kebanyakan antara usia 8-10 bulan

o   Bila bayi tidak terjaga kebersihannya dan kering

o   Jika bayi sering buang air besar, khususnya bila tinja tetap berada dalam popok sepanjang malam.

o   Bila bayi mulai makan makanan padat

o   Bila bayi mengkonsumsi antibiotik atau bayi yang masih menyusui yang ibunya  mendapat antibiotik.

Bayi yang mengkonsumsi antibiotik lebih mudah menderita ruam popok yang disebabkan oleh infeksi jamur. Jamur menginfeksi kulit yang lemah dan menyebabkan ruam merah terang dengan bintik-bintik merah di pinggirannya. Anda dapat mengobatinya keluhan-keluhan ini, anda dapat menghubungi dokter.



2.5.3 Tanda Dan Gejala



1. Iritasi pada kulit yang kontak langsung dengan alergaen sehingga muncul eritema.

2.Erupsi pada daerah kontak yang menonjol,sepertti bokong, alat genitlia,perut bawah     atau paha atas.

3. Pada keadaan yang lebih parah dapat terjadi papilla eritemosa,vesikula dan ulserasi.













2.5.4 Penatalaksanaan

Untuk membantu mencegah timbulnya ruam popok sebaiknya:

·         Gantilah popok segera setelah anak kencing atau berak. Hal ini mencegah lembab pada kulit. Janganlah memakai popok dengan ketat khususnya sepanjang malam hari. Gunakan popok dengan longgar sehingga bagian yang basah dan terkena tinja tidak menggesek kulit lebih luas. Bersihkan dengan lembut daerah popok dengan air. Anda tidak perlu menggunakan sabun setiap kali mengganti popok atau setiap kali buang air besar. (Bayi yang mendapat ASI dapat BAB sebanyak 8 kali per hari). Gunakan sabun hanya bila tinja tidak mudah keluar.

·         Jangan menggunakan bedak bayi atau talk karena dapat menyebabkan masalah dengan pernapasan pada bayi anda.

·         Hindari selalu membersihkan dengan usapan yang dapat mengeringkan kulit.   Alkohol atau parfum pada produk tersebut dapat mengiritasi kulit bayi.


Bila ruam popok muncul walaupun anda telah berusaha untuk mencegahnya, cobalah langkah-langkah sebagai berikut:

·         Gantilah popok yang telah penuh sesering mungkin

·         Gunakan air bersih untuk membersihkan area popok setiap kali mengganti popok. Gunakan air mengalir sehingga anda dapat membersihkandan membilas tanpa tidak perlu menggosok.

·         Tepuk sehingga kering; jangan menggosok. Biarkan area di udara terbuka sehingga benar-benar kering

·         Gunakan tipis-tipis ointment atau krim pelindung (seperti yang mengandung zinx ixide atau petrolatum) untuk membentuk lapisan pelindung pada kulit. Salep ini biasanya tebal dan lengket dan tidak hilang, seluruhnya pada penggantian popok berikutnya. Perlu diingat garukan keras atau gosokan kuat hanya akan lebih memperberat kerusakan kulit.



·       Konsultasikan dengan dokter anda bila ruam:

Ø  Melepuh atau terdapat nanah

Ø  Tidak hilang dalam waktu 48 sampai 72 jam

Ø  Menjadi lebih berat