hay semua
selamat sore
hari ini hari yang ke dua uas dengan mata kuliah bahasa inggris dan komputer..
mk pertama bahasa inggis dengan 4 soal sedikit siih tapi soalnya punya anak dan cucu hmmm tapii alhmdulillah bisa di kerjakan dengan mudah,dilanjutkan dengan mata kuliah komputer mengedit header dengan menggunakan photoshop tanpa bertanya dengan siapapun karena jika bertanya nilainya d kurangi,,dan aku hari ini sudah menjalankan dengan baik dan bermanfaat
KEMBANG API
Selasa, 09 Juni 2015
Minggu, 07 Juni 2015
Rabu, 13 Mei 2015
cerita menjelang UAS dan persiapan akreditasi
haayyyy,selamat malam semua
jumpa lagi dengan saya
saya mau bercerita tentang persiapan uas dan persiapan akreditasi di kampus,,,
menjelang akreditasi kampus dosen semuanya sibuk untuk persiapan akreditasi kampus kami dengan mengorbankan MK yang banyak tertinggal apalagi praktek yang akan di ujikan pada UAS 2 minggu lagi. aktu cepat banget bergulir. .
Diawal semester selalu dimulai dengan semangat yang menggebu. Dengan tekad semester ini harus lebih baek dari kemarin. Huahh selalu seperti itu. Jadi ingat waktu awal semester 2, aku sampe buat jadwal harian, detail dari jam 5 pagi sampe tidur malam. Ato awal semester 4, ngeprint kalimat2 pembangkit semangat trus di tempel di tembok depan meja blajar.
Hehehe..
masalahnya semangat itu hanya bertahan sekitar 2 minggu,selebihnya yah pada sibuk sendiri
Pas ngerjain soal uts dan misalnya gak bisa, dalam hati berketetapan UAS harus lebi baik. Harus nyicil. Harus rajin. Harus manfaatkn minggu tenang dengan baik. Begitulah janji pasca UTS.
Hehe.
Nyatanya gak jauh beda dengan cerita sebelumnya. Waktu 7 minggu bener2 gak kerasa. Eh udah UAS lagi. Kali ini ada minggu tenang. Dulu waktu smster 5 kebawah, sebelum libur udah direncanakan, senin blajar apa, selasa apa dst.
Tapi kembali dengan bergulirnya waktu, prinsipku jadi Let It Flow. Akirnya ya flow beneran. Minggu tenang umumnya dipake murni buat menenangkan diri. Persiapan tidur. Soalnya UAS lebih kejam lagi tidurnya. Huhuhuhu.
Yah seperti itulah garis besar lika liku uts-uas yang saya alami.
:-( tanggung jawab dengan semuanya. Kalo emang saya sudah ngambil jalan untuk blajar hanya jika ujian udah dekat, ya udah jalani dan berusaha untuk maksimal menurut kita. Bukan kemudian ngambil jalan pintas.hehehe.
Jadi tetap semangat...
Minggu tenang ini manfaatkan dengan baik. Terserah mau dimanfaatkan dengan cara apa (kalo aku kupake buat buka dan baca handout, fokus sama parktek,hehe).. Tapi pas UAS mau gak mau harus bertempur sebagai pemenang bukan sebagai pengecut.
jumpa lagi dengan saya
saya mau bercerita tentang persiapan uas dan persiapan akreditasi di kampus,,,
menjelang akreditasi kampus dosen semuanya sibuk untuk persiapan akreditasi kampus kami dengan mengorbankan MK yang banyak tertinggal apalagi praktek yang akan di ujikan pada UAS 2 minggu lagi. aktu cepat banget bergulir. .
Diawal semester selalu dimulai dengan semangat yang menggebu. Dengan tekad semester ini harus lebih baek dari kemarin. Huahh selalu seperti itu. Jadi ingat waktu awal semester 2, aku sampe buat jadwal harian, detail dari jam 5 pagi sampe tidur malam. Ato awal semester 4, ngeprint kalimat2 pembangkit semangat trus di tempel di tembok depan meja blajar.
Hehehe..
masalahnya semangat itu hanya bertahan sekitar 2 minggu,selebihnya yah pada sibuk sendiri
Pas ngerjain soal uts dan misalnya gak bisa, dalam hati berketetapan UAS harus lebi baik. Harus nyicil. Harus rajin. Harus manfaatkn minggu tenang dengan baik. Begitulah janji pasca UTS.
Hehe.
Nyatanya gak jauh beda dengan cerita sebelumnya. Waktu 7 minggu bener2 gak kerasa. Eh udah UAS lagi. Kali ini ada minggu tenang. Dulu waktu smster 5 kebawah, sebelum libur udah direncanakan, senin blajar apa, selasa apa dst.
Tapi kembali dengan bergulirnya waktu, prinsipku jadi Let It Flow. Akirnya ya flow beneran. Minggu tenang umumnya dipake murni buat menenangkan diri. Persiapan tidur. Soalnya UAS lebih kejam lagi tidurnya. Huhuhuhu.
Yah seperti itulah garis besar lika liku uts-uas yang saya alami.
:-( tanggung jawab dengan semuanya. Kalo emang saya sudah ngambil jalan untuk blajar hanya jika ujian udah dekat, ya udah jalani dan berusaha untuk maksimal menurut kita. Bukan kemudian ngambil jalan pintas.hehehe.
Jadi tetap semangat...
Minggu tenang ini manfaatkan dengan baik. Terserah mau dimanfaatkan dengan cara apa (kalo aku kupake buat buka dan baca handout, fokus sama parktek,hehe).. Tapi pas UAS mau gak mau harus bertempur sebagai pemenang bukan sebagai pengecut.
Senin, 11 Mei 2015
neonatus dan bayi dengan masalah dan penatalaksanaanya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ruang lingkup Asuhan Neonatus, Bayi
dan Anak Balita meliputi lima (5) aspek yaitu Asuhan pada Bayi Baru Lahir
Normal, Bayi Baru Lahir Bermasalah, Bayi Baru Lahir dengan Kelainan Bawaan,
Bayi Baru Lahir dengan Trauma, dan Neonatus Beresiko Tinggi.
Dalam ruang lingkup Asuhan Neonatus
terdapat suatu kelainan kongenital. Kelainan kongenital adalah kelainan dalam
pertumbuhan janin yang terjadi sejak konsepsi dan selama dalam kandungan.
Diperkirakan 10-20% dari kematian janin dalam kandungan dan kematian neonatal
disebabkan oleh kelainan kongenital. Khusunya pada bayi berat badan rendah
diperkirakan kira-kiraa 20% diantaranya meninggal karena kelainan kongenital
dalam minggu pertama kehidupannya.
Dari uraian diatas diharapkan
seorang bidan dapat melakukan penanganan secara terpadu. Dari masalah yang ada
diatas setidaknya dapat memberikan pertolongan pertama dengan dapat untuk
menekan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi, tetapi jika kondisi lebih
parah kita harus melakukan rujukan.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari bayi baru lahir ?
2.
Apa pengertian dari balita ?
3.
Apa yang dimaksud dengan bercak mongol dan penatalaksanaanya ?
4.
Apa yang dimaksud dengan hemangioma dan penatalaksanaanya ?
5.
Apa yang dimaksud dengan ikterik dan penatalaksanaanya ?
6.
Apa yang dimaksud dengan muntah dan mogoh serta penatalaksanaanya ?
7.
Apa yang dimaksud dengan oral trush dan penatalaksanaanya ?
8.
Apa yang dimaksud dengan diaper rash dan penatalaksanaanya ?
9.
Apa yang dimaksud dengan sebhorhea dan penatalaksanaanya ?
1.3
Tujuan dan Manfaat
1.
Untuk mengetahui pengertian dari bayi baru lahir.
2.
Untuk mengetahui pengertian dari balita.
3.
Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksanaan dari bercak mongol.
4.
Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari hemangioma.
5.
Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari ikterik.
6.
Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari muntah dan mogoh.
7.
Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari oral trush.
8.
Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari diaper rash.
9.
Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari sebhorhea.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Bayi Baru Lahir
Menurut
Saifuddin, (2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam
pertama kelahiran.
Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah
bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38
– 42 minggu.
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal
adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan
berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal
adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung
menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat.
Ciri – Ciri Bayi Baru Lahir
1. Berat badan 2500 - 4000 gram
2. Panjang badan 48 - 52 cm
3. Lingkar dada 30 - 38 cm
4. Lingkar kepala 33 - 35 cm
5. Frekuensi jantung 120 - 160 kali/menit
6. Pernafasan ± - 60 40 kali/menit
7. Kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan
sub kutan cukup
8. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala
biasanya telah sempurna
9. Kuku agak panjang dan lemas
10. Genitalia. Perempuan labia mayora sudah menutupi
labia minora. Laki – laki
testis sudah turun, skrotum sudah ada
11. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan
baik
12. Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan
sudah baik
13. Reflek graps atau menggenggan sudah baik
14. Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam
pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan.
2.2 BALITA
Balita
adalah anak dengan usia dibawah 5 tahun dengan karakteristik pertumbuhan yakni
pertumbuhan cepat pada usia 0-1 tahun dimana umur 5 bulan BB naik 2x BB lahir
dan 3x BB lahir pada umur 1 tahun dan menjadi 4x pada umur 2 tahun. Pertumbuhan
mulai lambat pada masa pra sekolah kenaikan BB kurang lebih 2 kg/ tahun,
kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir. (Soetjiningsih, 2001).
Balita
merupakan istilah yang berasal dari kependekan kata bawah lima tahun. Istilah
ini cukup populer dalam program kesehatan. Balita merupakan kelompok usia
tersendiri yang menjadi sasaran program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) di lingkup
Dinas Kesehatan. Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh dan otak yang sangat
pesat dalam pencapaian keoptimalan fungsinya.
Periode
tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan dasar
yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan kemampuan berbahasa,
kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat
dan merupakan landasan perkembangan berikutnya (supartini, 2004).
Bawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai
balita, merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak
awal. Rentang usia balita dimulai dari satu sampai dengan lima tahun, atau bisa
digunakan perhitungan bulan yaitu usia 12-60 bulan.
2.3 BERCAK MONGOL
2.3.1Definisi
Bercak Mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya
terlihat di bagian atau daerah sacral, walaupun kadang terlihat di bagian tubuh
yang lain. Bercak mongol biasanya terjadi pada anak-anak yang dilahirkan oleh
orang tua Asia dan Afrika, kadang-kadang terjadi pada anak-anak dengan orangtua
mediterania. ( Mayes Midwifery Textbook).Bercak mongol adalah bercak
berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo sacral pada bayi yang memiliki
pigmentasi kulit (kulit berwarna), warnanya seperti memar. Bercak mongol adalah
lesi-lesi muskular berwarna abu-abu atau biru dengan batas tepi bervariasi,
paling sering pada daerah prasakral, tapi dapat juga ditemukan di daerah
posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu. (Nelso, 1993)
Bercak mongol merupakan sekumpulan padat melanosit, sel
kulit yang mengandung melanin, pigmen normal kulit. Saat melanosit muncul ke
permukaan kulit, akan terlihat coklat tua. Semakin jauh dari permukaan kulit,
melanosit akan terlihat semakin biru. Selain itu, bercak mongol tidak
berhubungan dengan memar atau kondisi medis lainnya. Bercak mongol tidak
menjurus pada kanker ataupun masalah lain.
2.3.2 Etiologi
Bercak
mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol ditimbulkan
oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama
proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis. Lebih dari 80% bayi yang
berkulit hitam. Orang Timur dan India Timur memiliki lesi ini, sementara
kejadian pada bayi yang kulit putih kurang dari 10%. Lesi-lesi yang tersebar
luas, terutama pada tempat-tempat yang tidak biasa cenderung tidak menghilang.
Hampir
90% bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia (Timur) lahir dengan bercak
ini,namun pada bayi Kaukasia hanya 5 %. Lesi ini biasanya berisi sel melanosit
yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam atau di sekitar folikel rambut.
Kadang-kadang tersebar simetris, dapat juga unilateral. Bercak ini hanya
merupakan lesi jinak dan tidak berhubungan dengan kelainan-kelainan sistemik.
(iskandar, 1985)
2.3.3 Gejala Klinis
Tanda
lahir ini biasanya berwarna coklat tua, abu-abu batu, atau biru kehitaman.
Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar. Biasanya timbul pada bagian
punggung bawah dan bokong, tetapi sering juga ditemukan pada kaki, punggung,
pinggang, dan pundak. Bercak mongol juga bervariasi dalam ukuran, dari sebesar
peniti sampai berdiameter enam inchi. Seorang anak bisa memiliki satu atau
beberapa bercak mongol.
Adanya
bercak kebiru-biruan atau biru-kehitaman pada bagian punggung, bokong. Bagian
bawah spina, pada bahu atau bagian lainnya. Biasanya bercak mongol ini terlihat
sebagai :
a.Luka
seperti pewarnaan.
b.Daerah
pigmentasi memiliki tekstur kulit yang normal.
c.Area
datar dengan bentuk yang tidak teratur.
d.Biasanya
akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun.
e.Tidak
ada komplikasi yang ditimbulkan.
2.3.4 Penatalaksanaan
Bercak
mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun pertama, atau pada 1-4 tahun
pertama sehingga tidak memerlukan perlindungan khusus. Namun, bercak mongol
multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat biasa, cenderung tidak
akan hilang, tapi dapat menetap sampai dewasa.
Sumber
lain menyatakan bahwa bercak mongol ini mulai pudar pada usia dua tahun pertama
dan menghilang antara usia 7-13 tahun. Kadang-kadang juga menghilang setelah
dewasa. Sebagian kecil, sekitar 5% anak yang lahir dengan bercak mongol masih
memiliki bercak mongol hingga mereka dewasa. Bercak mongol ini biasanya tidak
berbahaya dan tidak memerlukan perawatan ataupun pencegahan khusus.
Nervus
Ota (Daerah zigomaticus) dan Nervus Ito (daerah sclera atau fundus mata atau
daerah delto trapezius) biasanya menetap, tidak perlu diberikan pengobatan.
Namun, bila penderita telah dewasa, pengobatan dapat dilakukan dengan alasan
estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan dengan menggunakan sinar laser.
Penatalaksanaan
yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal ini adalah dengan memberikan
konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan mengenai apa yang dimaksud
dengan bintik mongol, menjelaskan bahwa bintik mongol ini akan menghilang dalam
hitungan bulan atau tahun dan tidak berbahaya serta tidak memerlukan penanganan
khusus sehingga orang tua bayi tidak merasa cemas.
2.4 Hemangioma
Hemangioma
adalah suatu tumor jaringan lunak yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan
pada anak berusia kurang dari 1 satu tahun (5-10%). Biasanya Hemangioma sudah
nampak sejak bayi dilahirkan (30%) atau muncul setelah beberapa minggu setelah
kelahiran (70%). Hemangioma muncul di setiap tempat pada permukaan tubuh,
seperti : kepala, leher, muka, kaki atau dada. Umumnya hemangioma tidak
membahayakan karena sebagian besar kasus hemangioma dapat hilang setelah
kelahiran.
Hemangioma infantil adalah neoplasma vaskuler jinak yang
memiliki perjalanan klinis karakteristik ditandai dengan proliferasi awal dan
diikuti dengan involusi spontan. Selama fase proliferatif pada periode neonatal
atau awal masa bayi, proliferasi sel endotel cepat membagi bertanggung jawab
untuk pembesaran hemangioma kekanak-kanakan. Akhirnya, fase involusional
terjadi, dimana hemangioma infantil kebanyakan klinis diselesaikan pada usia 9
tahun.
Hemangioma
adalah tumor yang paling umum dari masa bayi, dan hemangioma paling infantil
secara medis tidak signifikan. Kadang-kadang hemangioma anak-anak mungkin
menimpa pada struktur vital, memborok, berdarah, menyebabkan output tinggi
gagal jantung atau kelainan struktural yang signifikan atau cacat. Jarang,
hemangioma infantil kulit dapat dikaitkan dengan satu atau lebih kelainan
kongenital yang mendasari.
2.4.1
Etiologi
Penyebab
hemangioma sampai saat ini masih belum jelas. Angiogenesis sepertinya memiliki
peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic Fibroblast
Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai
peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor pembentukan
angiogenesis seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor misalnya
gamma-interferon, tumor necrosis factor–beta, dan transforming growth factor–beta
berperan dalam etiologi terjadinya hemangioma.
2.4.2
Klasifikasi dan Gejala Klinis
1. Hemangioma kapiler
Hemangioma
kapilar terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari sesudah lahir. Tampak
sebagai bercak merah yang makin lama makin besar. Warnanya menjadi merah
menyala, tegang, dan berbentuk lobular, berbatas tegas, dan keras pada
perabaan. Ukuran dan dalamnya sangat bervariasi, ada yang superfisial berwarna
merah terang, dan ada yang subkutan berwarna kebiruan. Involusi spontan
ditandai oleh memucatnya warna di daerah sentral, lesi menjadi kurang tegang
dan lebih mendatar.
Granuloma
piogenik lesi ini terjadi akibat
proliferasi kapilar yang sering terjadi sesudah trauma, jadi bukan oleh karena
proses peradangan, walaupun sering disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya
solitar, dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak dan sering mengalami
trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang cepat.
Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai. Lesi mudah
berdarah.
2. Hemangioma kavernosum
Lesi
ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau nodus yang
berwarna merah ampai ungu. Bila ditekan mengempis dan akan cepat menggembung
lagi apabila dilepas. Lesi terdiri tas elemen vaskular yang matang. Bentuk
kavernosum jarang mengadakan involusi spontan.
3. Hemangioma campuran
Jenis ini terdiri atas campuran
antara jenis kapilar dan jenis kavernosum. Gambaran klinisnya juga terdiri atas
gambaran kedua jenis tersebut. Sebagian besar ditemukan pada ekstrimitas
inferior, biasanya unilateral, solitar, dapat terjadi sejak lahir atau masa
anak-anak. Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan yang kemudian
pada perkembangannya dapat memberi gambaran keratotik dan verukosa.
2.4.3
Penegakkan Diagnosa
Hampir pada seluruh kasus, diagnosis
dapat ditegakkan secara ekslusif berdasarkan pemeriksaan fisis dan riwayat
penyakit.
Namun demikian, beberapa jenis hemangioma dapat disalahartikan sebagai
malformasi vaskular atau jenis tumor lain, sehingga diperlukan pemeriksaan
penunjang sebagai berikut :
1. USG
Ultrasonografi berguna untuk
membedakan hemangioma dari struktur dermis yang dalam ataupun subkutan, seperti
kista atau kelenjar limfe. USG secara umum mempunyai keterbatasan untuk
mengevaluasi ukuran dan penyebaran hemangioma. Dikatakan juga bahwa USG doppler
(2 kHz) dapat digunakan untuk densitas pembuluh darah yang tinggi (lebih dari 5
pembuluh darah/ m2) dan perubahan puncak arteri. Pemeriksaan menggunakan alat
ini merupakan pemeriksaan yang sensitif dan spesifik untuk mengenali suatu
hemangioma infantil dan membedakannya dari massa jaringan lunak lain.
2. MRI
MRI merupakan modalitas
imaging pilihan karena mampu mengetahui lokasi dan penyebaran baik hemangioma
kutan dan ekstrakutan. MRI juga dapat membantu membedakan hemangioma yang
sedang berproliferasi dari lesi vaskuler aliran tinggi yang lain (misalnya
malformasi arteriovenus). Hemangioma dalam fase involusi memberikan gambaran
seperti pada lesi vaskuler aliran rendah (misalnya malformasi vena.
3. CT scan
Pada sentra yang tidak mempunyai
fasilitas MRI, dapat merggunakan CT scan walaupun cara ini
kurang mampu menggambarkan karakteristik atau aliran darah. Penggunaan kontras
dapat membantu membedakan hemangioma dari penyakit keganasan atau massa lain
yang menyerupai hemangioma.
4. Foto polos
Pemeriksaan foto polos
seperti foto sinar X, masih bisa dipakai untuk melihat apakah hemangioma
mengganggu jalan nafas.
2.4.4 Pengobatan
1.Edukasi dan Observasi
Perjalanan alamiah penyakit ini
munculnya cepat setelah bayi lahir dan menetap hingga usia balita, antara usia
5-7 tahun. Hemangioma infantil dengan ukuran yang kecil sebaiknya dilakukan
observasi saja khususnya pada fase proliferasi dan fase involusi. Setelah
sembuh, kulit akan tampak normal atau hanya mengalami kecacatan yang minimal.
Orang tua pasien perlu diberikan penjelasan mengenai penyakit dan perjalanan
klinisnya sehingga tidak terjadi kecemasan. Memotivasi orangtua pasien untuk
memeriksakan secara berkala untuk follow-up perkembangan hemangioma infantil
perlu dilakukan.
Pemeriksaan yanglebih sering perlu
dilakukan apabila lesi besar, mengalami ulserasi,multipel, atau terletak pada
struktur anatomi yang vital. Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan
mengalami pembesaran dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar
maksimum dan sesudah itu terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi
terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun.
2. Terapi Kortikosteroid
Hemangioma
infantil yang sensitif akan memperlihatkan respon terapi pada beberapa hari
pemberian kortikosteroid. Jika tidak ada responyang berupa memudarnya warna,
menjadi lembut, atau berkurangnya pertumbuhan maka terapi harus dihentikan.
Jika respon terapi tampak,maka dosis dan durasi pemberian kortikosteroid
dipertahankan sesuaidengan lokasi dan maturitas hemangioma infantil.
Terapi
kortikosteroid dapat diberikan dalam bentuk :
a.
Kortikosteroid topical, beberapa penelitian melaporkan bahwagolongan
superpotensial efektif untuk pengobatan hemangiomasuperfisialis dengan ukuran
relatif kecil.
b.
Kortikosteroid injeksi pada lesi. Triamcinolone 10-20 mg/mL dengan dosis
maksimal 5 mg/kgBB dapat diberikan padahemangioma yang meluas dengan cepat dan
menimbulkankomplikasi berupa ulserasi.
c. Kortikosteroid sistemik,
merupakan terapi lini pertama untuk hemangioma infantil yang besar, destruktif,
atau mengancam jiwa.Prednison dapat diberikan dengan dosis 2 mg/kgBB/hari pada
pagihari selama 4 – 6 minggu. Selanjutnya dilakukan tapering dosisselama
beberapa bulan.
3.Terapi
Bedah
Tindakan bedah yang dapat dilakukan
adalah operasi eksisi, terutama pada hemangioma infantil yang tidak mengalami
involusi komplet, hemangioma infantil yang memberi pengaruh kosmetik pada
wajah,hemangioma infantil yang berlokasi pada region periorbita, hidung,
mulut,saluran nafas bagian atas, kanal telinga, dan hemangioma infantil yang
mengancam jiwa anak.
Indikasi :
a. Terdapat tanda-tanda pertumbuhan
yang terlalu cepat, misalnya dalam beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih
besar.
b. Hemangioma raksasa dengan trombositopenia.
c. Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak
terjadi pengecilan sesudah 6-7 tahun.
4. Terapi Radiasi
Terapi ini masih kontroversial, meskipun sampai saat ini
masih sering dilakukan. Komplikasi yang terjadi dapat berupa kerusakan
epipisis, mamae, gonade, kulit, lensa mata, dan glandula tiroid. Komplikasi
berupa karsinoma dan sarkoma pernah dilaporkan.
Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini sudah banyak ditinggalkan karena :
Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini sudah banyak ditinggalkan karena :
a. Penyinaran berakibat kurang baik pada anak-anak yang
pertumbuhan tulangnya masih sangat aktif
b. Komplikasi berupa
keganasan yang terjadi pada jangka waktu lama.
2.5 Diaper Rash
2.5.1 Defini
Diaper rash (Ruam popok )adalah iritasi pada kulit bayi Ibu
di daerah pantat .Ruam popok dapat berupa ruam yang terjadi di dalam area
popok. Pada kasus ringan kulit menjadi merah. Pada kasus-kasus yang lebih berat
mungkin terdapat rasa sakit. Biasanya ruam terlihat pada sekitar perut,
kemaluan, dan di dalam lipatan kulit paha dan pantat. Kasus ringan menghilang
dalam 3 sampai 4 hari tanpa pengobatan. Bila ruam menetap atau muncul lagi
setelah pengobatan, berkonsultasilah dengan dokter.
2.5.2 Etiologi Diaper Rash
· Terlalu
lembab
· Luka atau
gesekan
· Kulit terlalu
lama terkena urine, feses, atau keduanya
· Infeksi
jamur
· Infeksi
bakteri
· Reaksi
alergi terhadap bahan popok
Bila kulit basah terlalu lama, lapisan kulit yang melindungi
kulit mulai rusak. Bila kulit basah digosok, juga lebih mudah rusak. Lembab
akibat popok yang sudah penuh dapat berbahaya bagi kulit bayi dan membuat lebih
mudah menjadi luka. Bila hal ini terjadi, maka dapat timbul ruam popok.
Selanjutnya gesekan antara lipatan kulit yang lembab membuat
ruam menjadi lebih berat. Hal inilah yang menyebabkan ruam popok sering
terbentuk di lipatan kulit leher dan paha atas. Lebih ari
separoh bayi berusia antara 4 bulan sampai 15 bulan terjadi ruam popok
sedikitnya satu kali dalam waktu 2 bulan.
Ruam popok lebih sering terjadi pada keadaan-keadaan
berikut:
o Begitu
bayi bertambah usia, kebanyakan antara usia 8-10 bulan
o Bila
bayi tidak terjaga kebersihannya dan kering
o Jika
bayi sering buang air besar, khususnya bila tinja tetap berada dalam popok
sepanjang malam.
o Bila
bayi mulai makan makanan padat
o Bila
bayi mengkonsumsi antibiotik atau bayi yang masih menyusui yang ibunya mendapat antibiotik.
Bayi yang mengkonsumsi antibiotik lebih mudah menderita ruam
popok yang disebabkan oleh infeksi jamur. Jamur menginfeksi kulit yang lemah
dan menyebabkan ruam merah terang dengan bintik-bintik merah di pinggirannya.
Anda dapat mengobatinya keluhan-keluhan ini, anda dapat menghubungi dokter.
2.5.3 Tanda Dan Gejala
1. Iritasi
pada kulit yang kontak langsung dengan alergaen sehingga muncul eritema.
2.Erupsi
pada daerah kontak yang menonjol,sepertti
bokong, alat genitlia,perut bawah atau paha atas.
3. Pada
keadaan yang lebih parah dapat terjadi papilla eritemosa,vesikula dan ulserasi.
2.5.4 Penatalaksanaan
Untuk membantu mencegah timbulnya ruam popok sebaiknya:
· Gantilah popok segera setelah anak
kencing atau berak. Hal ini mencegah lembab pada kulit. Janganlah memakai popok
dengan ketat khususnya sepanjang malam hari. Gunakan popok dengan longgar
sehingga bagian yang basah dan terkena tinja tidak menggesek kulit lebih luas.
Bersihkan dengan lembut daerah popok dengan air. Anda tidak perlu menggunakan
sabun setiap kali mengganti popok atau setiap kali buang air besar. (Bayi yang mendapat
ASI dapat BAB sebanyak 8 kali per hari). Gunakan sabun hanya bila tinja tidak
mudah keluar.
· Jangan menggunakan bedak bayi atau
talk karena dapat menyebabkan masalah dengan pernapasan pada bayi anda.
· Hindari selalu membersihkan dengan
usapan yang dapat mengeringkan kulit. Alkohol atau parfum pada produk tersebut dapat mengiritasi
kulit bayi.
Bila ruam popok muncul walaupun anda telah berusaha untuk mencegahnya, cobalah langkah-langkah sebagai berikut:
· Gantilah popok yang telah penuh
sesering mungkin
· Gunakan air bersih untuk
membersihkan area popok setiap kali mengganti popok. Gunakan air mengalir sehingga anda
dapat membersihkandan membilas tanpa tidak perlu menggosok.
· Tepuk sehingga kering; jangan
menggosok. Biarkan area di udara terbuka sehingga benar-benar kering
· Gunakan tipis-tipis ointment atau
krim pelindung (seperti yang mengandung zinx ixide atau petrolatum) untuk
membentuk lapisan pelindung pada kulit. Salep ini biasanya tebal dan lengket
dan tidak hilang, seluruhnya pada penggantian popok berikutnya. Perlu diingat
garukan keras atau gosokan kuat hanya akan lebih memperberat kerusakan kulit.
· Konsultasikan dengan dokter anda bila ruam:
Ø Melepuh
atau terdapat nanah
Ø Tidak
hilang dalam waktu 48 sampai 72 jam
Ø Menjadi
lebih berat
Langganan:
Postingan (Atom)